WHAT'S NEW?
Loading...

Perpisahan Bukan Akhir Perjuangan


     Dunia tempat kalian berpijak adalah makhluk fana, yang Allah ciptakan dengan kelemahannya. Rusak, retak, bahkan hilang tanpa jejak. Semua itu karena telah Allah ciptakan makhluk dengan tanpa kesempurnaan mutlak. Sehingga masa dan waktu menjadi salah satu penentu akhir dari sesuatu.
     Karena waktu, segala makhluk memiliki awal dan akhir. Begitu pun kehidupan ini, begitu pula kebersamaan ini. Mungkin tiga atau bahkan dua kali lipatnya kalian bersama. Di bawah langit yang sama, di dalam wadah yang sama, bahkan jalan (ilmu) yang sama. Selama itu kalian bersama, merasakan nasi yang sama, merasakan pahit manisnya dunia. Tanpa pandang nama, asal kota, bahkan tanpa bedakan IPS IPA.
     Namun hari ini hari kalian, hari akhir berjumpa dalam seragam yang sama, hari akhir kalian sebagai murid SMA. Lalu perpisahan akan melepas kalian, menjadi sosok yang lebih dewasa. Seperti kepompong yang lahirkan kupu-kupu muda, yang siap arungi luasnya angkasa.
Tapi ingat wahai kawan adik semua, perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Melainkan awal dari langkah untuk lebih maju dalam menyongsong masa depan yang kalian buru. Langkah perjuangan pun menanti kalian dijalan yang dirindukan, dalam dakwah membawa ketauhidan serta amar ma'aruf nahi munkar. Karena perpisahan bukanlah penghujung, melainkan penyambung. Maka teruskan lah langkah dakwah, sebagaimana kalian dipersiapkan menjadi kader ulama yang luas berwawasan.
     Maka setelah perpisahan ini, janganlah beristirahat apalagi bersantai. Karena Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah berkata: "Istirahat (seorang mukmin) yang sesungguhnya ialah pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di dalam Surga."
     Kami pun menanti kalian, tuk berjalan bersama dengan tujuan yang sama, walau di tempat yang berbeda. Untuk menggapai tujuan bersama mengembangkan dakwah tauhid yang sebenar-benarnya.
     Selamat datang Alumni baru Angkatan 9 (2017) Ponpes Terpadu Muwahidun, selamat bergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Muwahidun.

#GerakanAlumniSatukanGenerasi
#GenerasiHebatPembelaUmat

Jangan Sia-siakan Masa Muda

     
     Manusia hanyalah makhluk lemah tak berdaya tanpa kuasa. Karena Allah lah yang maha kuasa atas segala hal di dunia beserta isinya. Satu-satunya Dzat yang mengatur segala urusan kita, dari fajar terbit hingga terbit kembali. Sekian banyak waktu dan kesempatan dalam hidup yang Allah berikan untuk dimanfaatkan.
Masa muda adalah sepotong waktu dari banyaknya masa yang Allah berikan. Maka dari itu, memperhatikan masa dan waktu mereka menjadi sangat penting. Karena di masa mereka itulah mereka mulai membangun dan menentukan masa depan mereka.

     Namun sayang, tak sedikit orang yang enggan memberikan perhatian lebih terhadap mereka, bahkan terlanjur melepaskan mereka tanpa sedikitpun perhatian. Sehingga banyak kasus kejadian yang tak diinginkan dan berbuntut penyesalan.

     Hal itu lah yang kemudian wajib bagi kita mengingat kembali apa yang Allah sampaikan dalam firman-Nya:
( وَالْعَصْرِ * إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ)

Artinya: Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, [Surat Al-Asr 1 - 2]

     Namun demikian, Allah menjelaskan lagi di dalam ayat berikutnya, berupa pengecualian untuk orang-orang yang beriman, 
(إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا 
بِالصَّبْرِ)

Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. [Surat Al-Asr 3]

     Secara umum, ayat di atas menjelaskan kepada kita pentingnya waktu. Bahkan banyak ayat-ayat di dalam Al Qur'an yang menjelaskan tentang waktu. Namun kali ini mari kita fokus kan pada masa muda, di mana masa itu adalah masa seseorang memiliki potensi luar biasa.

     Sebagaimana peringatan yang telah nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam sampaikan kepada umatnya.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله (صلى الله عليه وسلم) لرجل وهو يعظه : " اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل هرمك وصحتك قبل سقمك وغناءك قبل فقرك وفراغك قبل شغلك وحياتك قبل موتك "
Artinya: Dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada seseorang: manfaatkanlah lima hal sebelum lima (hal yang lain) masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu waktu luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu".

     Salah satu poin yang disebutkan dalam hadits di atas adalah masa muda sebelum tua. Ya tentunya semua dari kita memahami perbedaan keduanya, di masa muda kita masih memiliki pikiran dan tenaga yang lebih untuk berfikir dan bertindak. Sehingga waktu yang luang menjadi poin penting untuk menggali potensi dari otak dan tubuh anak-anak muda. Dan masa itu menjadi sia-sia ketika dibiarkan begitu saja, tanpa ada rasa untuk mau mencoba hal baik nan baru di masa itu. Bukan hal yang tak berguna, bahkan membawa mudharat (bahaya) untuk dirinya, keluarga, agama dan bangsa.

     Maka, mari kita manfaatkan masa muda kita untuk menggali dan mengembangkan potensi yang terpendam dalam diri kita. Karena masa muda kesempatan yang tak akan kembali untuk kedua kalinya. Dan janganlah sampai kita menyesal karena telah menyia-nyiakan masa muda kita. Karena penyesalan datang

"Four things come not back: The spoken word, The sped arrow, The past life, The neglected opportunity." Arabian Proverb

"Empat hal yang datang dan tak akan kembali: perkataan yang telah diucapkan, anak panah yang melesat, masa lalu, dan kesempatan yang disia-siakan" (Pepatah Arab).

Allahu a'lam bisshowaab 

Ditulis oleh: Najmuddiin Dliyaaulhaq (Angkatan 2012/ Kadiv Pendidikan Ikamu 2015/2017)

Sedikit Menjadi Langka, Banyak Untuk Mulia



قال علي بن أبي طالب : ((كل شيء يعز حين ينزر والعلم يعز حين يغزر))

     Mahkota kerajaan, batu permata di ujung tongkat kuasa, atau hanya piala yang sekarang sering kita jumpa, diperuntukkan pada sang juara atau yang mulia sebagai tanda bahwa mereka berharga.

     Begitulah hukum dunia dan harta benda, dimana yang langka adalah suatu yang berharga. Sehingga banyak manusia mengejar mereka, berusaha mendapatkan mereka untuk satu harga, penghargaan dari manusia lainnya. Namun sayang hal seperti itu adalah sia-sia, karena yang berharga hanyalah benda fana yang tak berguna sebab pajangan semata. Karena memang sejatinya segala hal dunia menjadi berharga ketika hal itu langka.

     Namun berbeda cerita ketika kita guna akal kita tuk mencerna apa yang Allah sampaikan kepada kita hamba-Nya. Karena dalam kitab-Nya Allah berfirman:
(...ِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ)
Artinya: "Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran." [Surat Az-Zumar 9]

وقوله:
(... يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ ....)
Artinya: "Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." [Surat Al-Mujadilah 11]

Begitu pun nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang menyampaikan:
(فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب...) مختصر منهاج القاصدين ص
Artinya: "Keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah seperti bulan atas seluruh bintang-bintang." [Ringkasan Minhajul Qasidin hal 304]

     Ilmu menjadi sesuatu yang berharga, terlebih di dalam agama ini yang mulia. Menyerukan kita untuk senantiasa mencari ilmu bahkan hingga menjelang kematian kita. Walaupun terkadang kita sudah merasa cukup, namun sejatinya ilmu tak kan pernah habis kita cari dan dapatkan.
Sehingga nantinya hukum dunia akan harta benda kan terpatahkan. Sebab seorang dengan banyaknya ilmu yang dimilikinya menjadikannya berharga dan mulia, seperti harta dunia yang langka. Seperti yang dikatakan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu:
كل شيء يعز حين ينزر والعلم يعز حين يغزر
"Segala hal menjadi mulia (berharga) ketika langka (sedikit), sedangkan ilmu menjadi mulia (berharga) ketika banyak."
Sehingga orang yang memiliki banyak ilmu (bermanfaat) akan menjadi langka dan hanya sedikit di antara banyaknya manusia di dunia.
Maka, sebagai umat agama Islam yang mulia ini, marilah kita senantiasa menuntut ilmu. Untuk menjadi mulia di mata sang pencipta, serta langka di dunia.

Allahu a'lam bisshowaab

Ditulis oleh: Najmuddiin Dliyaaulhaq (Angkatan 2012/ Kadiv Pendidikan Ikamu 2015/2017)