Nifaq

Oleh: Alumni Muwahidun di LIPIA
A. Definisi Nifaq
Nifaq (اَلنِّفَاقُ) berasal dari kata نَافَقَ- يُنَافِقُ- نِفَاقاً ومُنَافَقَةً yang diambil dari kata النَّافِقَاءُ (naafiqaa’). Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, di mana jika ia dicari dari lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata النَّفَقُ (nafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.[ Lihat an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (V/98) oleh Ibnul Atsiir]
Nifaq menurut syara’ (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya:
((إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ))
“Sesungguhnya orang-orang
munafiq itu mereka adalah orang-orang yang fasiq.” [At-Taubah: 67]Yaitu mereka adalah orang-orang yang keluar dari syari’at. Menurut al-Hafizh Ibnu Katsir mereka adalah orang-orang yang keluar dari jalan kebenaran masuk ke jalan kesesatan. [Tafsir Ibnu Katsir (II/405), cet. Daarus Salaam]
Allah menjadikan orang-orang munafiq lebih jelek dari orang-orang kafir. Allah berfirman:
((إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ
مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا))
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” [An-Nisaa’: 145]
Allah Azza wa Jalla berfirman:
((إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ
وَهُوَ خَادِعُهُمْ))
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka...” [An-Nisaa’: 142]
Lihat juga Al-Qur-an surat al-Baqarah ayat 9-10.
Nifaq adalah menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan di dalam batinnya.
B. Jenis Nifaq
Nifaq dibagi menjadi beberapa macam:
1. Mendustakan sebagian ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW, seperti mendustakan firman Allah Ta’ala : “Janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya.” [An Nur: 31]
2. Membenci sesuatu dari ajaran Rasulullah SAW, seperti membeci poligami, sama saja membenci firman Allah Ta’ala: “Maka nikahilah perempuan yang baik bagimu, dua, tiga atau empat.” [An Nisa: 3]
3. Senang dengan meredupnya syiar agama Islam, seperti senang dengan menyebarnya ajaran agama nasrani dengan embel-embel diberi makanan, pakaian dan uang.
4. Benci dengan kemenangan agama Islam, seperti membenci penerapan syariat Islam. Sebagaimana membenci firman Allah Ta’ala: “Barang siapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah maka mereka adalah orang-orang yang kafir.” [Al Maidah: 44]
5. Meyakini bahwa semua agama yang ada di dunia itu benar menurut jalannya masing-masing, seperti paham liberalis. Hal ini menyelisihi firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik itu di neraka jahanam kekal di dalamnya, mereka itulah seburuk-buruknya manusia.” [Al Bayinah: 6]