WHAT'S NEW?
Loading...

Nifaq



Oleh: Alumni Muwahidun di LIPIA


A. Definisi Nifaq

Nifaq (اَلنِّفَاقُ) berasal dari kata نَافَقَ- يُنَافِقُ- نِفَاقاً ومُنَافَقَةً yang diambil dari kata النَّافِقَاءُ (naafiqaa’). Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, di mana jika ia dicari dari lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata النَّفَقُ (nafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.[ Lihat an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (V/98) oleh Ibnul Atsiir]
Nifaq menurut syara’ (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena itu Allah memperingatkan dengan firman-Nya:
((إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ))
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu mereka adalah orang-orang yang fasiq.” [At-Taubah: 67]
Yaitu mereka adalah orang-orang yang keluar dari syari’at. Menurut al-Hafizh Ibnu Katsir mereka adalah orang-orang yang keluar dari jalan kebenaran masuk ke jalan kesesatan. [Tafsir Ibnu Katsir (II/405), cet. Daarus Salaam]

Allah menjadikan orang-orang munafiq lebih jelek dari orang-orang kafir. Allah berfirman:

((إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا))

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” [An-Nisaa’: 145]

Allah Azza wa Jalla berfirman:

((إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ))

“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka...” [An-Nisaa’: 142]
Lihat juga Al-Qur-an surat al-Baqarah ayat 9-10.

Nifaq adalah menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan di dalam batinnya.


 B. Jenis Nifaq


 Nifaq dibagi menjadi beberapa macam:


 1. Mendustakan sebagian ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW, seperti mendustakan firman Allah Ta’ala : “Janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya.” [An Nur: 31]


 2. Membenci sesuatu dari ajaran Rasulullah SAW, seperti membeci poligami, sama saja membenci firman Allah Ta’ala: “Maka nikahilah perempuan yang baik bagimu, dua, tiga atau empat.” [An Nisa: 3]


 3. Senang dengan meredupnya syiar agama Islam, seperti senang dengan menyebarnya ajaran agama nasrani dengan embel-embel diberi makanan, pakaian dan uang.


 4. Benci dengan kemenangan agama Islam, seperti membenci penerapan syariat Islam. Sebagaimana membenci firman Allah Ta’ala: “Barang siapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah maka mereka adalah orang-orang yang kafir.” [Al Maidah: 44]


 5. Meyakini bahwa semua agama yang ada di dunia itu benar menurut jalannya masing-masing, seperti paham liberalis. Hal ini menyelisihi firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik itu di neraka jahanam kekal di dalamnya, mereka itulah seburuk-buruknya manusia.” [Al Bayinah: 6]


KUFUR DAN MACAMNYA

Oleh : Fatih Rizqi (Alumni Angkatan 6)

Kufur merupakan perkara yang sangat berbahaya dan harus dihindari oleh semua muslim, karena kufur bisa mengeluarkan seorang muslim dari lingkaran islam. Memang ada sebagian kufur yang tidak sampai mengeluarkan seorang muslim dari agamanya, akan tetapi tidak berarti seorang muslim harus menyepelekan hal tersebut.

PENGERTIAN KUFUR
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur adalah mengingkari apa saja yang membuat islam sempurna.

JENIS-JENIS KUFUR
Kufur ada dua jenis, kufur besar dan kufur kecil. Kufur besar berkaitan dengan keyakinan, yang mengakibatkan batalnya (rusak) iman secara keseluruhan. Sedangkan kufur kecil berkaitan dengan perbuatan, yang mengakibatkan berkurangnya kesempurnaan iman seorang muslim. (Al-Mufid Fi Muhimmaatit Tauhid-pdf, hal.176 oleh syaikh Abdul Qodir bin Muhammad Atho Shufi)

Pertama : Kufur Besar
Kufur besar yaitu tidak beriman kepada Allah Y dan Rasul-Nya r, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Kufur besar mengeluarkan seseorang dari agama Islam. (At-Tauhid Al-Muyassar-pdf, hal. 32 oleh Abdullah bin Ahmad Al-Huwail)
Al-‘Allamah Imam Ibnu Qoyyim dalam kitab beliau Madarijus Salikin mengatakan,
((وَأَمَّا الْكُفْرُ الْأَكْبَرُ، فَخَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : كُفْرُ تَكْذِيْبٍ، وَكُفْرُ اسْتِكْبَارٍ وَإِبَاءٍ مَعَ التَّصْدِيْقِ، وَكُفْرُ إِعْرَاضٍ، وَكُفْرُ شَكٍّ، وَكُفْرُ نِفَاقٍ))
 “adapun kufur besar maka ada lima macam, yaitu kufur takdzib, kufur istikbar wa ibaa’ ma’a tashdiq, kufur i’rodh, kufur syak,dan kufur nifaq” . (Al-Mufid Fi Muhimmaatit Tauhid-pdf, hal.176 oleh syaikh Abdul Qodir bin Muhammad Atho Shufi)
1.      Kufur Takdzib (mendustakan)
Dalilnya adalah firman Allah Y yang artinya : “Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau mendustakan kebenaran tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam Neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?” [Al-Ankabut : 68]
2.      Kufur ibaa’ wa istikbar ma’a tashdiq (enggan dan sombong, padahal membenarkan)
Dalilnya firman Allah Y yang artinya : “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Tunduklah kamu kepada Adam’. Lalu mereka tunduk kecuali iblis, ia enggan dan congkak dan adalah ia termasuk orang-orang kafir” [Al-Baqarah : 34]
3.      Kufur Syak (ragu)
Dalilnya adalah firman Allah Y yang artinya : “Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia aniaya terhadap dirinya sendiri ; ia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, niscaya akan kudapati tempat kembali yang baik” Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, ‘Apakah engkau kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki ? Tapi aku (percaya bahwa) Dialah Allah Rabbku danaku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun” [Al-Kahfi : 35-38]
4.      Kufur I’rodh (berpaling)
Dalilnya adalah firman Allah Y yang artinya : “Dan orang-orang itu berpaling dari peringatan yang disampaikan kepada mereka” [Al-Ahqaf : 3]
5.      Kufur Nifaq (munafik)
Yaitu kufur secara batin dan beriman secara lahir. Dinamakan Kufur Nifaq karena pelakunya masuk islam dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Dalilnya adalah firman Allah Y yang artinya : “Yang demikian itu adalah karena mereka beriman (secara) lahirnya lalu kafir (secara batinnya), kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti” [Al-Munafiqun : 3]
Firman Allah Y yang artinya : “Orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh bebuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang makruf dan mereka menggegam tangannya (kikir). Mereka telah melupakan Allah, makan Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. [At Taubah: 67]
Maksudnya mereka orang-orang yang keluar dari syari’at.

Kedua: Kufur Kecil
Kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya yang artinya : “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir”. [An-Nahl : 83] (Al-Burhan fi Masailil Iman jilid 1, hal 12-14 oleh syaikhuna KH. Abdul Wahid Hasyim)
Termasuk pula seorang muslim yang memerangi orang muslim, mencela nasab seseorang dan meratapi mayat merupakan contoh dari kufur kecil. (At-Tauhid Al-Muyassar-pdf, hal. 34 oleh Abdullah bin Ahmad Al-Huwail)
Itulah sedikit dari penjelasan mengenai kufur dan macamnya. Semoga paparan yang ringkas ini bisa menjadi secercah cahaya penerang di dalam masalah ini dan meneguhkan kita di atas jalan yang haq.


Akhirnya, kami memohon kepada Allah Y dengan asma-asmaNya yang indah dan sifat-sifatNya yang luhur agar senantiasa menjauhkan kita dan kaum muslimin semua dari kufur dan memberikan taufiq pada kita semua untuk mewaspadai dan menghindarinya. Wallahu a’lam bishshowab.

Tiga Amunisi Dakwah


bismillahirrohmanirrahim...

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi beserta isinya. Yang telah memberikan rizki kepada segala makhluk-Nya di penjuru dunia.

Shalawat dan salam semoga untuk rasulullah, keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya yang menegakkan sunnahnya sampai hari bangkitnya manusia menghadap rabbnya.

Sebagai penuntut ilmu (apapun bidangnya) selayaknya untuk memiliki tiga amunisi dalam mengembangkan ilmunya.

● Mendengarkan.

Allah telah menciptakan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk.

 (لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم) at-tiin: 4.


Maka allah menciptakan bagi manusia dua telinga dan satu mulut, agar mereka mau lebih banyak mendengar.

Bahkan janin dalam rahim pun dianjurkan untuk didengarkan ayat-ayat allah. Dan sesuai teori memang seorang pendengar yang baik, pastilah ia juga seorang pembicara yang baik.

 ● Menyampaikan.

Ilmu yang tak diamalkan bagai pohon tak berbuah, begitu pula bila tidak dibagikan. Karena buah tak akan ada bila bunga tak mau berbagi serbuk sari.

Kemampuan seseorang penuntut ilmu dalam menyampaikan ilmunya menjadi salah satu kemampuan wajib yang dimiliki. Karena dengan menyampaikan ilmunya, dia telah menjaganya bahkan bertambah yang ia punya.

Mungkin sulit dan berat awalnya, tapi nikmat dan manfaat setelah terbiasa.

● Menulis.

Ada pepatah arab berbunyi

العلم صيد والكتابة قيده   قيد صيودك بالحبال الواثقة

"Ilmu layaknya hewan buruan, dan menulis adalah tali(kekang)nya, maka kekang(ikat)lah buruanmu dengan tali yang kuat."

Sama seperti manfaat dari menyampaikan ilmu secara lisan, yang mana bisa menjaga ilmu yang kita miliki. Tetapi tidak semua orang mampu dan mahir menyusun kata menjadi prosa sarat makna. Padahal sebagai penuntut ilmu kurang lengkap tanpa adanya karya. Sebagaimana para pendahulu yang mengisi hari-hari mereka dengan menulis, bahkan ketika dalam jeruji besi. Sehingga bisa kita manfaatkan tinta emas pengetahuan yang telah mereka torehkan pada milyaran lembar kertas. Jadi, karya itu bisa terus hidup dan bermanfaat untuk umat walau sang penulis telah wafat.


Tiga keterampilan inilah yang selayaknya dimiliki penuntut ilmu.


الله أعلم بالصواب.


ditulis oleh: Najmuddiin D (alumni angkatan 4)

Alumni Muwahidun Wilayah Jabobeka Aktif Melakukan Pergerakan


Ikamu News | Jakarta 25 Februari 2017 - Sejak berdirinya pada tahun 2003, Ponpes Muwahidun telah meluluskan 8 angkatan. Dari sekian banyaknya alumni yang tersebar di Indonesia dan bahkan beberapa di Luar Negeri, tak sedikit dari mereka yang menorehkan prestasi di lingkungan mereka, baik dalam bermasyarakat maupun di dalam pendidikan. Dan melihat pubikasi yang ada di berbagai media sosial, Alumni Ponpes Muwahidun wilayah Jabobeka sering terlibat kegiatan-kegiatan sosial dan aktif di organisasi. Menurut penuturan salah satu dari mereka "tugas mahasiswa bukan hanya belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliah, namun juga sebagai barometer pendidikan dan sosial di masyarakat." Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan alumni yang diadakan pengurus Ikatan Keluarga Alumni Muwahidun dikarenakan sebab dan alasan yang berbeda. Namun hal ini bukan lah harapan dan tujuan dari dibentuknnya Ikatan Keluarga Alumni Muwahidun 3 tahun yang lalu.  
Dengan demikian para pengurus periode ini (2015/2017) berusaha mendorong para alumni untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam segala program dan kegiatan yang dibentuk. Semua ini tentunya untuk mewujudkan visi Ikatan Alumni Ponpes Muwahidun “Mewujudkan kebersamaan antar alumni dan memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan almamater dan masyarakat”.red

PENGERTIAN TAUHID DAN MACAMNYA

Oleh : Aminudin Mahmud (Alumni Angkatan 4)
Tauhid dalam bahasa arab adalah isim mashdar,yang berasal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhidan yang artinya mengesakan atau menjadikan sesuatu menjadi satu. Sedangkan menurut istilah para ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda diantaranya :
  • Pendapat pertama :Tauhid adalah Mengesakan Allah dengan Ibadah 
  • Pendapat kedua :Tauhid adalah Mengesakan Allah dengan perbuatan atau amalan-amalan hamba-hambanya 
  • Pendapat ketiga :Tauhid adalah Mengesakan Allah dengan Rububiyahnya, Uluhiyahnya dan Asma’ wa Sifatnya.
 Dan Dari tiga pendapat ulama tersebut, pendapat yang ketigalah yang paling kuat, karena pada dasarnnya tauhid dibagi menjadi tiga. Sedangkan pendapat pertama dan kedua hanya menerangkan pengertian tauhid Uluhiyah saja.(Syarah Lammiyati Syaikhul Islam IbnuTaimiyyati, Bab Mafhumu Tauhid karya Umar Abu Su’ud Fahd).

Para Ulama berpendapat tauhid di bagi tiga, yaitu Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Asma’ wa Sifat.
  1. Tauhid Rububiyah, adalah mengesakan Allah dengan perbuatan Allah sendiri, seperti menciptakan langit dan bumi, memberi rizki, menguasai, menghidupkan dan mematikan serta mengatur urusan di dunia ini. Artinya kita harus meyakini, bahwa hanya Allah yang menciptakan langit dan bumi, menghidupkan dan mematikan, member rizki dan lain-lain. Adapun dalilnya QS Yunus : 31. Begitu juga dalam hal membuat syari’at seperti menghalalkan dan mengharamkan sesuatu untuk manusia demi kemaslahatan atau kebaikan hidup mereka, merupakan hak Allah semata. Adapun dalilnya, QS As-Syu’ara : 21.
  2. Tauhid Uluhiyah, adalah mengesakan Allah dengan perbuatan atau amalan-amalan para hamba dan dengan ketaatan para hamba yang disertai dengan ketundukan kepada Allah. Seperti berdoa, bernadzar, berqurban, berharap, bertawakkal, cinta. Artinya kita harus meyakini bahwa semua perbuatan atau amalan hamba seperti berdo’a, bernadzar, berharap dan lain-lain hanya boleh diserahkan kepada Allah saja tidak yang lainnnya. Adapun dalilnya, QS Ghofur : 60, QS Jin : 18, QS Muhammad : 23.
  3. Tauhid Asma’ wa Sifat, adalah mengimani sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadist-hadits yang shohih, yang Allah mensifati dirinya sendiri dengan sifat tersebut dan Rasulullah juga mensifatinya dengan sifat-sifat itu dengan apa adanya, tanpa menyerupakan, menggambarkan, memisalkan, membentuk, mengganti atau menghilangkan sifat-sifat Allah yang jelas ada di dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits shohih. Artinya, kita tidak boleh menyerupakan, menggambarkan, memisalkan, membentuk, mengganti atau menghilangkan sifat Allah seperti kita menyerupakan Allah dengan sesuatu, menggambarkan Allah dengan sesuatu dan mengganti atau menghilangkan sifat-sifat Allah yang tertulis di Al-Qur’an dan hadist-hadist shohih. Seperti yang tertulis di QS As-Syuraa : 11, QS Al-A’raf : 180. (Al-Burhan fi Masailil Iman Bab Aqsamut Tauhid karya Syaikhuna KH. Abdul Wahid Hasyim). Wallohu a'lam bishshowab

Alumni Ponpes Muwahidun Diterima di Universitas Majma'ah Kerajaan Arab Saudi


 

Ikamu News | Melanjutkan studi dengan beasiswa menjadi impian bagi kebanyakan penunut ilmu. Apalagi beasiswa studi di luar negeri.
Ponpes Muwahidun sebagai salah satu lembaga pendidikan khusus di bidang agama sangat menganjurkan lulusannya untuk melanjutkan studi di timur tengah atau universitas islam di indonesia. Dan minimalnya pelajaran di pondok dahulu tidak dilupakan, walaupun sudah tidak menjadi santri pondok lagi.
Malam ini (8/10) tim Kominfo Konsulat Muwahidun di LIPIA berhasil mewawancarai salah seorang alumni Ponpes Muwahidun yang telah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya di salah satu universitas Kerajaan Arab Saudi.
Farid, begitulah nama sapaan salah satu alumni Muwahidun yang tak asing dikalangan alumni. Beliau baru saja memulai studinya di Universitas Majma'ah wilayah Zulfiy-Riyadh. Sebelumnya, Beliau adalah salah satu mahasiswa i'dad lughowi (persiapan bahasa) LIPIA yang kemudian diberi rekomendasi oleh Syaikh Abu Ibrahim (salah seorang dosen di LIPIA) untuk mendaftar di Universitas Majma'ah.
Setelah mendaftar dan tes interview yang dilakukan melalui telepon. Alhamdulillah pada tanggal 11 Sya'ban 1437 H Beliau dinyatakan diterima menjadi calon mahasiswa Universitas Majma'ah. Akhirnya setelah lulus dari program i'dad lughowi di LIPIA dan selesai dari proses birokrasi yang melelahkan, saudara kita berangkat menuju Kerajaan Arab Saudi pada tanggal 20 September 2016 yang lalu dan menjadi mahasiswa baru di Fakultas Dirasāt Islamiyah Universitas Majma'ah Riyadh.
Semoga Beliau mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi bisa menjadi contoh untuk alumni yang lain dan yang akan datang, untuk berlomba-lomba dalam menuntut ilmu dan kebaikan. Walaupun jarak ribuan kilometer memisahkan, kontak dan kerjasama antar alumni yang ada di luar negeri tetap terjalin. Hal ini karena adanya Ikatan Alumni Muwahidun (IkAMu) yang menjadi wadah berkumpulnya para alumni Ponpes Muwahidun.

Alumni Ponpes Muwahidun Ikuti KKN ke Thailand


 

 Ikamu News -Ponpes Muwahidun, sebuah lembaga pendidikan yang bercita-cita untuk mencetak kader ulama yang berwawasan luas. Serta mampu mengemban amanah dakwah yang disampaikan rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka sebanding dengan wawasan yang luas, pengalaman juga menjadi sesuatu yang penting dalam pengaplikasian teori yang dipelajari. Karena sebuah pengalaman itu, Ikatan Keluarga Alumni Muwahidun beserta Yayasan Pendidikan Islam Muwahidun merasa bangga akan prestasi anggota dan kadernya.
Dan pagi ini (09:00 WIB) salah satu alumni Ponpes Muwahidun yang melanjutkan studi di Fakultas Agama Islam Universitas Ibnu Kholdun Bogor berangkat ke Thailand. Hal ini setelah salah satu teman kita terdaftar untuk melakukan KKN yang berkerjasama dengan salah satu yayasan pendidikan Islam di Thailand. 
Faizatul Muslimah  atau yang akrab dipanggil Faiz oleh teman se-angkatannya mengatakan, bahwa yang membuatnya bisa terdaftar dalam program ini adalah minatnya yang tinggi untuk mencari pengalaman baru dalam dunia pendidikan. Sehingga dalam 3 bulan yang akan datang faizah akan berada di Pattani – Thailand untuk menerapkan ilmu yang dipelajarinya selama ini. Semoga semagatnya menjadi contoh untuk teman-teman Ikatan Keluarga Alumni Muwahidun yang lain untuk selalu berlomba-lomba dalam kebaikan. Dan semoga setelah kepulangannya dari sana, pengalaman yang didapatkan bisa bermanfaat dan dibagikan  ke teman-teman yang lain. fastabiqul khoirot

Alumni Ponpes Muwahidun Aktif Dalam Membangun Jalan Dakwah di Masyarakat


    

IKAMu News| Masa muda adalah masa yang riskan dan berbahaya. Karena pada masa itu, banyak waktu luang dan tenaga yang terbuang sia-sia apabila tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh sebab itu, diawal semester ini, mahasiswa LIPIA alumni Pondok Pesantren Muwahidun yang tergabung dalam Konsulat Muwahidun di LIPIA, pada libur minggu pertama (1/10) mereka isi dengan membersihkan masjid di dekat markas Konsulat Muwahidun yang baru. Kegiatan ini dilaksanakan atas usulan Kabid Dakwah Konsulat Muwahidun (Hamzah) untuk mulai memberikan kebaikan kepada masyarakat dan ummat. Di samping itu, kegiatan ini juga didukung para anggota dan bahkan masyarakat di sekitar masjid. Walaupun ada masyarakat yang mengira kegiatan ini dilaksanakan dalam menyambut tahun baru Islam. Padahal terlaksananya kegiatan ini bukan karena 1 Muharom, melainkan karena keinginan para anggota Konsulat Pondok Pesantren Muwahidun dalam mengabdikan diri mereka kepada Allah dan agama-Nya. Dukungan yang diberikan masyarakat pun tidak sedikit. Walaupun bukan berupa tenaga dalam pelaksanaan kegiatan, tanggapan positif dari masyarakat juga sangat membantu dalam memompa semangat untuk memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat. Dan rencananya, kegiatan ini kedepan akan tetap dilaksanakan, namun dengan waktu yang lebih fleksibel.





Divisi Pendidikan IKAMu Adakan Dauroh Tarqiyyah Thullab



IKAMu News | Pati, 8 Februari 2017 - Alumni memiliki andil besar untuk membesarkan suatu yayasan atau pun lembaga. Sehingga pada liburan semester ganjil ini Divisi Pendidikan Ikatan Keluarga Alumni Muwahidun mengadakan acara Dauroh Tarqiyyah Thullab dengan tema "Berorganisasi, Kuatkan Ukhuwah dan Dakwah Islami". Kegiatan ini diadakan sebagai implementasi dari program kerja Divisi Pendidikan IKAMu serta kontribusi alumni untuk yayasan dalam proses pendidikan di Ponpes Muwahidun Gembong - Pati. Acara yang diadakan Sabtu 4/2 sampai dengan Minggu 5/2 diikuti seluruh santri Ponpes Muwahidun dengan sangat antusias. Walaupun agenda acara yang sangat padat selama dua hari itu, para santri tidak sedikitpun mengeluh. Bahkan pada kegiatan outbound yang di adakan hari Minggu, para santri merasa mendapat banyak ilmu baru yang didapatkan.

Salah satu santri menjawab pertanyaan yang dilemparkan pada sesi kedua

Haidar (ketua OSIS) salah satu peserta mengatakan: "Kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya, karena acara ini kita mendapat ilmu baru yang sangat penting, tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin, juga bagaimana berorganisasi yang baik. Karena organisasi adalah bekal kita setelah kita ada di tengah masyarakat."
Selain itu, permainan outbound yang baru menarik juga menjadi pembelajaran untuk mereka dalam berkomunikasi satu sama lain dan melatih kekompakan.
Selain antusias dan kegembiraan yang dirasakan peserta acara, para guru juga merasa sangat berterimakasih atas pelaksanaan acara yang bisa menghilangkan jenuh yang sering dirasakan para santri. Bu Wiwik salah satu staf pendidik di Ponpes Muwahidun ketika kami wawancarai mengatakan: "Kegiatan seperti terus harus dilanjutkan, karena acara seperti itu menjadi gizi tambahan untuk anak-anak." Beliau juga berharap agar para alumni senantiasa berjalan bersama yayasan dalam rangka pendidikan santri di Ponpes Muwahidun.

Fauzi N.A (Alumni angkatan 5) sebagai pemateri sesi kedua (Pentingnya Berorganisasi)

Antusias santri ikuti materi pertama

Outbound sebagai pelengkap acara (game mata hati)

Game mata hati

Game mineswepper


Sejarah Berdirinya Ikamu


Ikamu adalah akronim dari Ikatan Keluarga Alumni Muwahidun; sebuah ikatan yang didirikan untuk merekatkan ukhuwah para alumni muwahidun untuk lebih dekat sebagaimana dahulu ketika masih mengenyam pendidikan di Yayasan pendidikan Islam Muwahidun. Ikatan ini, berawal dari sebuah keprihatinan dari beberapa orang pendidik di Ponpes Muwahidun yang merasa heran ketika mendengar ada sebuah acara alumni yang tidak melibatkan pihak yayasan. Padahal, sebagai yayasan pendidikan di mana para alumni belajar dahulu merasa rindu untuk kembali bertemu. Karena, menjadi besar dan terkenalnya yayasan salah satunya berkat dukungan alumni.

Maka dari itu, beberapa ustadz kemudian bersepakat untuk mulai menggagas rencana pembentukan wadah alumni demi membangun sinergi yayasan dengan alumni untuk kemajuan pondok pesantren Muwahidun.

Kebetulan, pada tanggal 30 Juli 2013 alumni angkatan ke-4 ponpes Muwahidun mengadakan acara buka bersama dengan santri pondok kala itu. Sehingga mudir pondok, Ustadz Mujiono mengajak angkatan ke-4 untuk ngobrol sejenak di kantor. Dalam perbincangan tersebut, Ustadz Mujiono menyampaikan keinginan Yayasan Pendidikan Islam Muwahidun dalam mengumpulkan alumni-alumni pondok pesantren Muwahidun. Dengan harapan alumni terkontrol secara struktural sehingga nantinya alumni diharapkan bisa bersinergi dengan yayasan dalam membesarkan dan mewujudkan cita-cita pondok pesantren Muwahidun. Maka pada malam itu juga alumni ke-4 ponpes Muwahidun ditunjuk untuk menjadi koordinator acara reuni alumni tahun 2009-2013.

Setelah kurang lebih dua minggu alumni ke-4 mempersiapkan acara, mulai dari menyebar undangan ke setiap alumni sampai dengan konsep acara, maka pada tanggal 15 Agustus 2013 diselenggarakan reuni alumni lulusan 2009-2013 di Gedung Haji Kecamatan Gembong. Dan dalam acara tersebut, akhirnya dipilih badan pengurus harian Ikatan Keluarga Alumni ponpes Muwahidun periode pertama. Namun, karena menurut alumni ke-1 pemilihan tersebut terlalu tergesa-gesa maka selama 1 tahun organisasi tidak berjalan kondusif. Sampai pada tahun berikutnya tanggal 2 Agustus 2014 BPH merasa perlu untuk berkumpul dan duduk bersama perwakilan dari tiap angkatan untuk merumuskan unsur- unsur organisasi beserta program kerjanya. Maka, dari pertemuan itu terjadi re-shuffle kepengurusan pada beberapa jabatan. Selain itu juga akhirnya muncul nama Ikatan Keluarga Alumni Muwahidun (Ikamu) sebagai nama organisasi yang disepakati.

Kemudian pada awal tahun 2015 terjadi sedikit konflik internal terkait kepengurusan yang ada. Namun kemudian berangsur surut dan menghilang.

Mengacu pada hasil rapat BPH tahun 2014 terkait lama periode kepengurusan. Maka, pada pertengahan tahun 2015 dibentuk panitia reuni ke-2 sekaligus sebagai PANLIH (paitia pemilihan) kepemimpinan untuk periode berikutnya. Sehingga pada tanggal 25 Juli 2015 diselenggarakan reuni alumni ponpes muwahidun yang ke-2 sekaligus pergantian kepengurusan yang dilakukan secara lebih terbuka dan independen dalam menentukan kepengurusan yang baru.

Akibat kurangnya koordinasi, maka pengrus berikutnya pun merasa kualahan. Kepengurusan pun akhirnya vakum selama satu semester.

Kemudian pada tanggal 1 Mei 2016 diadakan temu alumni wilayah jabobeka (Jakarta, Bogor, dan Bekasi). Dalam acara tersebut ketua umum menyampaikan perlunya dibentuknya cabang kepengurusan di kota yang terdapat banyak alumni berdomisili, untuk mempermudah koordinasi.

Selain itu, ketua umum juga merasa perlu diadakannya musyawarah antara
BPH dan perwakilan setiap angkatan untuk menyusun AD-ART dari Ikatan Alumni ini, yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2016.