
Ikamu News | Melanjutkan studi dengan beasiswa menjadi impian bagi kebanyakan penunut ilmu. Apalagi beasiswa studi di luar negeri.
Ponpes Muwahidun sebagai salah satu lembaga pendidikan khusus di bidang agama sangat menganjurkan lulusannya untuk melanjutkan studi di timur tengah atau universitas islam di indonesia. Dan minimalnya pelajaran di pondok dahulu tidak dilupakan, walaupun sudah tidak menjadi santri pondok lagi.
Malam ini (8/10) tim Kominfo Konsulat Muwahidun di LIPIA berhasil mewawancarai salah seorang alumni Ponpes Muwahidun yang telah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya di salah satu universitas Kerajaan Arab Saudi.
Farid, begitulah nama sapaan salah satu alumni Muwahidun yang tak asing dikalangan alumni. Beliau baru saja memulai studinya di Universitas Majma'ah wilayah Zulfiy-Riyadh. Sebelumnya, Beliau adalah salah satu mahasiswa i'dad lughowi (persiapan bahasa) LIPIA yang kemudian diberi rekomendasi oleh Syaikh Abu Ibrahim (salah seorang dosen di LIPIA) untuk mendaftar di Universitas Majma'ah.
Malam ini (8/10) tim Kominfo Konsulat Muwahidun di LIPIA berhasil mewawancarai salah seorang alumni Ponpes Muwahidun yang telah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya di salah satu universitas Kerajaan Arab Saudi.
Farid, begitulah nama sapaan salah satu alumni Muwahidun yang tak asing dikalangan alumni. Beliau baru saja memulai studinya di Universitas Majma'ah wilayah Zulfiy-Riyadh. Sebelumnya, Beliau adalah salah satu mahasiswa i'dad lughowi (persiapan bahasa) LIPIA yang kemudian diberi rekomendasi oleh Syaikh Abu Ibrahim (salah seorang dosen di LIPIA) untuk mendaftar di Universitas Majma'ah.

Semoga Beliau mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi bisa menjadi contoh untuk alumni yang lain dan yang akan datang, untuk berlomba-lomba dalam menuntut ilmu dan kebaikan. Walaupun jarak ribuan kilometer memisahkan, kontak dan kerjasama antar alumni yang ada di luar negeri tetap terjalin. Hal ini karena adanya Ikatan Alumni Muwahidun (IkAMu) yang menjadi wadah berkumpulnya para alumni Ponpes Muwahidun.
0 komentar:
Posting Komentar