Pemuda, sosok yang menggenggam semangat menggelora. Sosok yang menyimpan berribu-ribu jiwa. Dan sosok yang memiliki raga sekuat baja.
“Berikan
aku sepuluh
pemuda,
akan ku taklukkan dunia seisinya,”
kata Presiden Republik Indonesia
pertama kita, Bung
Karno.
Mengapa sosok
pemuda lah yang diminta
Bung Karno untuk menaklukkan dunia? Bukan orang
tua renta yang banyak ilmunya? Bukan
pula remaja yang masil labil
perasaannya?
Karena
pemuda
adalah nyawa
suatu
bangsa dan negara. Dan
sejatinya, peran pemuda lah yang mampu membangkitkan
semangat manusia. Pemuda, dengan
pemikirannya
yang seluas samudra, dengan
harapannya yang setinggi cakrawala, Ia mampu mengubah dunia.
Perlu kita ketahui, bahwa pemuda yang bisa menaklukkan dunia, bukan lah pemuda yang biasa-biasa saja. Bukan sekedar pemuda
manja yang hanya
mementingkan kebutuhan dunia belaka. Namun, pemuda yang di hatinya
tertanam kuat
nama Allah
dan
Rasul-Nya. Yang selalu berpegang
teguh
kepada
Al-Qur’an dan As-Sunah disetiap
denyut nadinya. Yang mengalir kalimat-kalimat Allah dan Rasul-Nya disetiap pembuluh darahnya. Hingga Ia
menyebarluaskan syari’at Agama Islam dengan seluruh waktu dan pemikirannya. Yang akan membela agama Allah dengan jiwa, raga, dan darahnya.
Itulah pemuda
sejati
yang akan menaklukkan dan mengubah dunia.
Menjadi pemuda
sejati,
memang tak
semudah membalikkan tangan. Perlu sebuah
perjuangan dan pengorbanan
untuk mewujudkan. Dan kita
sebagai pemuda, pastilah mampu untuk mewujudkan jika kita mempunyai
kemauan dan berikhtiar. Minimal, kita
memiliki dasar dan modal untuk mengobarkan dakwah Islam.
Salah satu dasar yang paling penting
adalah memperkuat aqidah kita dengan
aqidah shahihah (aqidah yang benar). Yaitu aqidah yang sesuai dengan
syari’at Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunah sesuai dengan
manhaj salaf. Mengapa? karena aqidah yang benar, adalah pendorong yang
kuat
untuk melaksanakan amalan-amalan yang bermanfaat.
Amalan yang
bermanfaat inilah yang nantinya akan
menjadi tombak untuk mendakwahkan
ajaran Islam. Dan seseorang yang tidak mempunyai aqidah yang benar, Ia akan menjadi mangsa kebimbangan dan keraguan. Ia akan selalu bimbang dan ragu dalam menjalankan setiap
amal
dan perbuatan. Hal itu dikarenakan Allah menutup penglihatan hatinya yang benar, untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Marilah kita menengok kembali perjuangan
Rasulullah, sahabat, dan
tabi’ tabi’in dalam mendakwahkan Agama Islam. Agama, dengan segala keistimewaan,
kemuliaan dan keadilannya. Agama, yang semula berjaya hingga
beberapa abad lamanya. Dan agama, yang memancarkan
cahaya kemenangan
hingga seluruh penjuru dunia.
Namun kini, lihatlah…
Agama Islam dipandang oleh
kebanyakan orang
sebagai agama yang mengerikan. Agama yang tidak memiliki kekuatan seiring
dengan berjalannya
zaman.
Mengapa bisa demikian?
salah
satu
sebabnya
adalah banyaknya jiwa pemuda sejati yang semakin lama semakin memudar
dan menghilang. Ambisi pemuda islam untuk mengejar fatamorgana dunia.
Mereka, disibukkan oleh gemerlapnya kehidupan.
Wahai para pemuda, jika
kita
tak inginkan Islam berada di ambang kehancuran,
marilah bersama-sama kita taklukkan dunia dengan mempelajari
dan mengkaji ajaran Islam lebih dalam. Mengamalkan dan menyebarluaskan
syari’at
Islam hingga
penjuru dunia, khususnya
Indonesia
tercinta.
@artikel terbaik Lomba Menulis Artikel Blog dengan tema "Peran Pemuda Dalam Dakwah Islam."
Tulisan terbaik lainnya klik link di bawah
http://ikamu-muwahidun.blogspot.co.id/2017/11/sosok-yang-dinantikan-syurga.html?m=1
Tulisan terbaik lainnya klik link di bawah
http://ikamu-muwahidun.blogspot.co.id/2017/11/sosok-yang-dinantikan-syurga.html?m=1
Keren kaka tulisannya..
BalasHapus