WHAT'S NEW?
Loading...

IBADAH (BAGIAN 3 - HABIS)

Oleh : Hamzah (Alumni Angkatan 6)
(tulisan ini banyak disarikan dari Al-Mufid Fi Muhimmaatit Tauhid-pdf, oleh syaikh Abdul Qodir bin Muhammad Atho Shufi)

Sebagaimana penjelasan yang telah lalu, bahwasannya ibadah tidak hanya terbatas pada rukun islam saja, akan tetapi ibadah mencakup seluruh amalan seorang hamba, jika amalan tersebut memenuhi 2 syarat diterimanya ibadah. Al-Imam Ibnu Qoyyim - semoga Allah Y merahmati beliau - dalam Ighotsatul Lahfan mengatakan :
قَالَ بَعْضُ السَّلَفِ: مَا مِنْ فِعْلَةٍ - وَإِنْ صَغُرَتْ- إِلاَّ يُنْشَرُ لَهَا دِيوَانَانِ؛ لِمَ ؟ وَكَيْفَ ؟ أَي: لِمَ فَعَلْتَ ؟ وَكَيْفَ فَعَلْتَ ؟ فاَلأَوَّلُ: سُؤَالٌ عَنِ الإِخْلاَصِ، وَالثَّانيِ: عَنِ الْمُتَابَعَةِ، فَإِنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ عَمَلاً إِلاَّ بِهِمَا
“sebagian ulama’ salaf mengatakan : Tidaklah suatu perbuatan -betapa pun kecilnya- kecuali akan dihadapkan pada dua pertanyaan: Kenapa dan bagaimana?" Maksudnya, mengapa engkau melakukannya dan bagaimana kamu melakukannya? Yang pertama merupakan pertanyaan tentang keikhlasan dan yang kedua pertanyaan tentang mutaba'ah kepada Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam, karena sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan pun kecuali dengan syarat keduanya.” (diringkas dari Ad-Bid’ah wa atsaruhas sayyi’ fil ummah-pdf, hal 54-55 oleh Syaikh Salim bin ‘Id al-Hilali)

Jenis – Jenis Ibadah
Secara umum jenis ibadah ada dua, sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikhuna KH. Abdul Wahid Hasyim - semoga Allah Y menjaga beliau - dalam kitab beliau Al-Burhan fi Masailil Iman jilid 2 :
1.        A’maalul Quluub (Amalan/Ibadah Hati)
Maksud amalan hati adalah seperti iman, cinta, takut, berharap, taubat dan tawakkal.
2.        A’maalul Jawaarih (Amalan/Ibadah Anggota Tubuh)
Yaitu amalan – amalan anggota tubuh seperti sholat, jihad, haji, membantu orang lemah, berbuat baik pada makhluk lain dan semisalnya. (Al-Mufid Fi Muhimmaatit Tauhid-pdf, hal. 96 oleh syaikh Abdul Qodir bin Muhammad Atho Shufi)
Dari dua jenis ibadah tersebut, ibadah hatilah yang lebih agung dan lebih utama. Syaikh Abdullah Al-Habr –Rois Qism Syari’ah LIPIA- dalam khutbah beliau mengatakan :
A’maalul Quluub lebih utama dan lebih agung dari pada A’maalul Jawaarih, karena jika amalan hati seseorang baik, maka baiklah amalan jasadnya dan jika rusak amalan hati seseorang, maka rusaklah amalan jasadnya. Sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah r :
((ألاَ وَإنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ , وَإذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ , ألاَ وَهِيَ الْقَلْبُ ))
Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati ”
Lebih rinci lagi, Syaikh Abdul Qodir bin Muhammad Atho Shufi menyebutkan lima macam ibadah ;
1.        Ibadah I’tiqodiyah (keyakinan)
Yaitu meyakini segala sesuatu yang telah dikabarkan oleh Allah Y tentang diri-Nya, dan juga yang telah Rasulullah e kabarkan mengenai Tuhannya; tentang nama Allah, sifat dan perbuatan-Nya, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, bertemu dengan-Nya dan yang semisalnya. Dalilnya surat Al-Baqoroh ayat 177.
2.        Ibadah Qolbiyyah (ibadah hati)
Yaitu amalan hati seperti mencintai Allah Y, tawakkal, taubat, takut, berharap, ikhlas, sabar dan amalan hati lainnya yang hanya boleh ditujukan kepada Allah Y semata. Dalilnya surat Al-Maidah ayat 23, Az-Zumar ayat 54, Ali Imran ayat 200.
3.        Ibadah Qouliyyah (perkataan)
Seperti mengucapkan kalimat ikhlas “laa ilaaha illallah”, berdo’a, berdzikir, membaca Al-Qur’an dan semisalnya. Dalilnya surat An-Nahl ayat 98 dan 125, Ghofir ayat 60.
4.        Ibadah Badaniyyah (perbuatan)
Yaitu amalan anggota tubuh seperti sholat, jihad, haji, membantu orang lemah, berbuat baik pada makhluk lain dan semisalnya. Dalilnya surat Al-Hajj ayat 29 dan 77, Al-Jumu’ah ayat 9.
5.        Ibadah Maliyyah (materi)
Seperti berzakat karena melaksanakan perintah Allah Y, memenuhi nadzar, jihad dengan harta dan semisalnya. Dalilnya surat Al-Baqoroh ayat 110, At-Taubah ayat 41, Al-Insan ayat 7. (Al-Mufid Fi Muhimmaatit Tauhid-pdf, hal. 95-96 oleh syaikh Abdul Qodir bin Muhammad Atho Shufi)
Dengan demikian, ibadah mencakup semua ruang kehidupan seorang hamba , bahkan mencakup hidup dan matinya. Allah Y berfirman :
((قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ))
“Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".”(QS Al-An’aam : 162-163)
Itulah sedikit dari penjelasan mengenai jenis – jenis ibadah. Semoga paparan yang ringkas ini bisa menjadi secercah cahaya penerang di dalam masalah ini dan meneguhkan kita di atas jalan yang haq.
Akhirnya, kami memohon kepada Allah Y dengan asma-asmaNya yang indah dan sifat-sifatNya yang luhur agar senantiasa memperbaiki amal ibadah kita dan juga menganugrahkan kepada kita semua keikhlasan dalam beramal dan beribadah. Dan semoga Allah Y selalu memberikan taufiq kepada kita semua kaum muslimin agar mentaati Allah Y dan RasulNya sesuai apa yang Rasulullah r ajarkan. Wallahu a’lam bishshowab.

0 komentar:

Posting Komentar