Oleh: Alumni Muwahidun di LIPIA
Iman secara bahasa merupakan isim masdar dari kata آمَنَ , sedangkan secara syar’i (istilah) ialah keyakinan dalam hati, ikrar dalam ucapan, dan amal dengan segala anggota tubuh.
Iman secara bahasa merupakan isim masdar dari kata آمَنَ , sedangkan secara syar’i (istilah) ialah keyakinan dalam hati, ikrar dalam ucapan, dan amal dengan segala anggota tubuh.
Malaikat
merupakan salah satu ciptaan Allah, diciptakan dari cahaya, dan ada untuk berkhidmah
kepada Allah, melaksanakan segala perintah Allah, tanpa ada kemampuan untuk
bermaksiat kepada-Nya.
Bagi
setiap muslim, kata iman dan islam sudah tidak asing lagi ditelinga mereka. Rukun iman ada 6 dan rukun islam ada 5. Dan salah satu rukun iman yang enam itu ialah iman kepada malaikat. Dengan demikian
maka bagi setiap muslim wajib untuk menyakini malaikat itu ada, diciptakan dari
cahaya dan tidak punya hawa nafsu. Sehingga
tidak mungkin bagi malaikat untuk bermaksiat atau melakukan segala hal menurut
kehendak mereka sendiri.
Banyak
sekali dalil yang menunjukkan kewajiban beriman kepada malaikat, diantaranya:
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ
أُنزِلَ إِلَيۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ
وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٖ مِّن
رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُواْ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيۡكَ ٱلۡمَصِيرُ
٢٨٥
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali" [Al Baqarah: 258],
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ
عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ
وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ
ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا ١٣٦
Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya. [Surat Annisa: 136]
Iman kepada malaikat, juga berarti
harus percaya bahwa malaikat mempunyai nama, baik yang disebut dalam nash
maupun yang tidak disebut dalam nash. Selain memiliki nama, malaikat juga mempunyai sifat-sifat
khusus. Sebagaimana tertulis dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dari
Abdullah bin mas’ud, bahwasanya Jibril mempunyai 600 sayap yang dapat menutupi
cakrawala.
Kemudian
bisa juga dilhat dalam hadits arbain nawawi, hadits kedua yang membahas tentang
iman,islam da ihsan, di dalam hadits tersebut Jibril merubah diri menjadi sosok
lelaki.
Salah satu tujuan diciptakannya
malaikat, ialah untuk berkhidmah kepada Allah, melaksanakan segala
perintah-Nya. Sehingga tidak aneh, jika setiap malaikat mendapat tugas-tugas
khusus dari Allah. Seperti Jibril, yang Allah tugaskan kepadanya untuk
menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul, ataupun Malik dan para
pembantunya yang ditugaskan untuk menjaga neraka sebagaimana terdapat dalam
alquran:
وَمَآ
أَدۡرَىٰكَ مَا سَقَرُ ٢٧ لَا تُبۡقِي وَلَا تَذَرُ
٢٨ لَوَّاحَةٞ
لِّلۡبَشَرِ ٢٩ عَلَيۡهَا
تِسۡعَةَ عَشَرَ ٣٠ وَمَا
جَعَلۡنَآ أَصۡحَٰبَ ٱلنَّارِ إِلَّا مَلَٰٓئِكَةٗۖ وَمَا جَعَلۡنَا عِدَّتَهُمۡ
إِلَّا فِتۡنَةٗ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ لِيَسۡتَيۡقِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ
وَيَزۡدَادَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِيمَٰنٗا وَلَا يَرۡتَابَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ
وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَلِيَقُولَ ٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ وَٱلۡكَٰفِرُونَ
مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلٗاۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَن
يَشَآءُ وَيَهۡدِي مَن يَشَآءُۚ وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ
وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكۡرَىٰ لِلۡبَشَرِ ٣١
Tahukah kamu apakah (neraka)
Saqar itu? (27) Saqar
itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (28) (Neraka Saqar) adalah
pembakar kulit manusia.
(29) Dan
di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga) (30) Dan tiada Kami jadikan
penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan
bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya
orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman
bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang
mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada
penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki
Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah
membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu
melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi
manusia.(31) [Al Mudassir: 27-31]
Atau malaikat maut yang ditugaskan
oleh Allah untuk mencabut nyawa makhluk-Nya
۞قُلۡ يَتَوَفَّىٰكُم مَّلَكُ ٱلۡمَوۡتِ ٱلَّذِي
وُكِّلَ بِكُمۡ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ تُرۡجَعُونَ ١١
Katakanlah: "Malaikat
maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya
kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan". [Assajadah: 11]
Pada intinya, iman kepada malaikat
mengandung 4 unsur:
1. Iman (menyakini)
akan keberedaan mereka,
2. Iman (menyakini)
sifat-sifat mereka,
3. Iman (menyakini) nama-nama mereka,
4. Iman (menyakini) tugas-tugas mereka.
Dan ke-empat unsur diatas harus
dengan landasan dalil yang terdapat dalam alquran dan hadits.
Allahu a’lam bisshawab
0 komentar:
Posting Komentar