WHAT'S NEW?
Loading...

Keislaman Hindun binti Utbah di Lantai Sirah



 Siapa yang tak kenal dengan Hindun binti Utbah?
Seorang wanita Quraisy yang tega mengunyah jantung sang Singa Allah Hamzah bin Abdul Muthalib saat perang uhud. Istri pemuka quraisy yang paling di segani pada masa itu. Wanita yang paling membenci islam selama kurang lebih 20 tahun.
Lantas, apakah Hindun binti Utbah selamanya menjadi seorang kafir Quraisy?
Jawabannya ialah TIDAK. Allah maha Besar, dengan kebesaran-Nyalah mampu merubah Hindun binti Utbah menjadi “Orang Terbaik Pada Masa Jahiliyah Menjadi Orang Terbaik Pada Masa Islam”.
 
Di sinilah segalanya  bermula.
 
 
                Ketika Rasulullah saw, masuk ke kota Mekkah sebagai pemenang, beliau menyuruh abu sufyan (suami Hindun) agar menyuruh kaumnya untuk menyerah. Di saat itulah islam masuk ke dalam hati Abu Sufyan. Ia menemui Rasulullah saw seraya berkata,” Wahai Rasulullah, hancur sudah Quraisy. Besok yang tersisa dari Quraisy tinggal namanya saja.” Rasulullah saw berkata,” Siapa yang masuk rumah Abu Sufyan, maka dia selamat. Siapa yang meletakan senjata, maka dia selamat. Siapa yang masuk ke dalam rumahnya, maka dia selamat.”
                Setelah Allah meluluhkan hati suaminya, kini saatnya Allah mulai membuka hati Hindun untuk menerima islam. Ia berkata kepada suaminya Abu Sufyan,”Aku ingin menjadi pengikut Muhammad.” Abu Sufyan membalas,”Kemarin, aku melihat engkau sangat membenci mengucapkan kata-kata seperti itu.”  Hindun berkata,”Demi Allah, aku tidak pernah melihat pemandangan manusia menyembah Allah dengan sebenar-benarnya di dalam masjid, seperti yang ku lihat tadi malam.”
                ‘Aisyah ra mengisahkan,” Hindun datang kepada Nabi saw seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, demi Allah, selama ini tidak ada golongan di dunia ini yang palng aku  harapkan agar Allah membinasakannya, daripada golonganmu. Tetapi, hari ini, tidak ada golongan di dunia ini yang paling aku harapkan agar Allah memuliakannya, daripada golonganmu,” Rasulullah saw membalas,”Begitu juga aku. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya.”(H.R Muslim no.8 dan 1714 kitab Al Aqdhiyah bab Qadhiyat Hindin)
                 Setelah Allah memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin, penduduk makkah menyadari kebenaran yang selama ini mereka ingkari. Mereka mengetahui bahwa tidak ada jalan keselmatan selain islam. Karena itu mereka bersedia memeluknya dan berkumpul untuk berbaiat kepada Rasulullah saw. Salah satu dari mereka tidak lain ialah Hindun binti Utbah.
Subhaanallah, sungguh besar kekuasaan Allah ta’ala. Yang mampu meluluhkan hati seorang seperti Hindun binti Utbah yang telah mengeras sebab kebeciannya terhadap islam selama 20 tahun.

*** 

Ditulis oleh Khairil Amin (Alumni Muwahidun angkatan 5), untuk ikamu-muwahidun.blogspot.com


0 komentar:

Posting Komentar