Allah menciptakan dunia ini dengan segala keindahan isinya.
Meliputi tujuh lapis langit yang membiru. Hamparan padang rerumputan yang
meluas, samudra dengan airnya yang selalu bergejolak. Dan tak lupa, para hewan
yang melata di permukaan bumi ini.
Banyak sekali jenis hewan yang ada, sebagiannya buas dan liar, dan sebagian yang lain jinak bahkan lucu dan menggemaskan.
Sebagian orang menjadikan beberapa hewan menjadi peliharaan,
penghias rumah dan kehidupan. Namun, mereka juga punya hak yang harus dipenuhi
beberapa di antaranya adalah memberi hewan tadi makanan serta minuman. Jika
tidak, hendaknya hewan itu dilepaskan agar dia bisa mencari makanannya sendiri.
Hewan adalah makhluk yang lemah dan terbatas kekuatannya.
Mereka juga bisa merasakan beberapa hal yang dirasakan oleh manusia. Selain
itu, mereka juga bisa merasakan sakit sebagaimana manusia yang merasakan sakit.
Dalam sebuah hadits, diceritakan tentang seorang wanita yang
mengurung kucing peliharaannya hingga akhirnya kucing itu mati.
Dari Abdullah Ibnu Umar Rhodiyallahu anhuma, sesungguhnya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Seorang wanita, diadzab
sebab seekor kucing yang yang dikurungnya sampai mati. Maka, dia masuk neraka
karenanya. Karena, dirinya tidak memberi kucing itu makanan atau minuman ketika
mengurungnya, dan tidak pula melepaskannya agar kucing itu memakan hewan-hewan
tanah."
(Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim, dan Ibnu Majah)
(Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim, dan Ibnu Majah)
Wanita itu, memelihara seekor kucing. Namun, dia tidak
memberikan haknya hingga akhirnya kucingnya mati kelaparan. Bukankah itu
merupakan salah satu yang menyiksa kucing tadi?
Maka, karena itulah Allah menyiksanya sebab perbuatannya
tersebut.
Di dalam hadits yang lain, seorang pendosa diampuni
dosa-dosanya karena jasanya memberikan minum bagi seekor anjing yang kehausan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah
bersabda, “Ketika seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasakan kehausan
yang sangat, lalu dia turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada
seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena
kehausan. Dia berkata, ‘Anjing ini kehausan seperti diriku.’ Maka dia mengisi
sepatunya dan memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum
anjing itu. Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” Para sahabat
bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?” Beliau
menjawab, “Pada setiap hati yang basah terhadap pahala.”
(Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam Kitabul Musaqah, bab keutamaan memberi minum, 5/40, no. 2363)
(Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam Kitabul Musaqah, bab keutamaan memberi minum, 5/40, no. 2363)
Inilah dua hal kebalikan yang seringkali kita anggap kecil.
Ya, hal kecil itu adalah tentang mengasihi hewan.
Bisa jadi, interaksi kita dengan hewan membawa kita pada
ampunan Allah atau bisa juga sebab kita berlumur dosa.
Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang bisa mengasihi
segala sesuatu yang Allah ciptakan di dunia ini.
***
Ditulis Oleh Ahmad Yusuf
Abdurrohman, untuk ikamu-muwahidun.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar